Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Muhammad Iqbal |
Iqbal tidaklah
menetapkan suatu pandangan praktis dalam filsafatnya, namun ia berusaha
mengubah cara pandang kaum muslimin yang selama ini terjebak dalam cara pandang
yang statis dalam memandang dunia. Namun karena kehidupan manusia yang
cenderung dinamis malah menjadikan umat Islam menjadi pembebek terhadap Bangsa
Barat, dengan menanggalkan baju keislaman mereka. Dari sinilah Iqbal
merekonstruksi paradigma kaum muslimin agar mampu hidup dalam dinamika
kehidupan yang normal namun tetap dalam koridor sebagai seorang muslim yang
mengabdi kepada Tuhannya. Ia berusaha untuk
memajukan peradaban Islam secara ekonomi maupun spiritual dengan cara mengikuti
gerak perkembangan zaman dan tanpa meninggalkan ciri khas ke-islamannya.
Mengenai
Dinamisme Islam Muhammad Iqbal penulis akan mencoba menjelaskannya dalam
makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini yang akan membahas dinamisme islam penulis
mengakat beberapa permasalahan yang sekiranya perlu untuk dibahas,
diantaranya:
1.
Bagaimana
filosofi dan kerangka pemikiran Muahammad Iqbal mengenai Dinamisme Islam?
2.
Apakah
tujuandari pemikiran Dinamisme menurut Iqbal?
3.
Bagaimanakah
karakter seseorang yang befikir dinamis?
4.
Apresiasi
apa yang perlu dilakukan mengenai pemikiran Iqbal?
Pembahasan
A.
Filosofi dan kerangka pemikiran Iqbal tentang
Dinamisme dalm Islam
Berdasarkan penelitian terakhir, terungkap
bahwa Muhammad Iqbal lahir pada 9nopember 1877. Bukan 22 februari 1873 seperti yag kita kenal selama ini ia
dilahirkan dari keturunan Brahim yang hidup di lembah Kashmir, meniggal dunia
pada 21 april 1938. Untuk meneruskan study kemudian ia pergi ke Lahore dan
belajar disana sampai ia memperoleh gelar kesarjanaan M.A. Dikota itulah ia
berkenalan dengan Thomas Arnold, seorang orientalis, yang menurut keterangan,
mendorong Iqbal untuk melanjutkan studi di Inggris. Ditahun 1905 ia pergi
kenegara ini dan masuk ke Universitas Cambrige untuk mempelajari filsafat. Dua
tahun kemudian ia pindah ke Munich di Jerman, dan disinilah ia memperoleh gelar
Ph.D. dalam tasawuf. Tesis doktoral yang dikemukakananya berjudul : the
development of metaphisics in persia (perkembangan metafisika di Persia).2
Pekerjaannya adalah sebagai pengacara,
dosen falsafat, penceramah di beberapa Universitas dan kemudian masuk di bidang
politik 1930 dan menjagi Presiden Liga Muslim. Dalam usia 62 tahun ia meninggal
pada di tahun 1938.3
Berbeda dengan pembaharu-pembaharu lain
Iqbal adalah penyair dan filosof tapi pemikirannnya mengenai kemunduran dan
kemajuan islam mempunyai pengaruh pada gerakan pembaharuan islam. Sama dengan
pembaharu lain ia berpendapat bahwa kemunduran umat islam selama 500 tahun
terakhir disebabkan oleh kebekuan dalam oemikiran. Hukum dalam islam telah
sampai dalam keadaan statis. Kaum konservatif dalam islam berpendapat bahwa
rasionalisme yang ditimbulkan golongan mu’tajilah akan membawa disintregrasi
dan demikian bebahaya bagi kestabilan islam sebagai kesatuan politik. Untuk
memelihara kesatuan itu kaum konservatif lari kesyari’at sebagai alat yang
ampuh untuk membuat umat tunduk dan diam.
Sebab lain terletak pada pengaruh zuhud yang terdapat
dalam ajaran tasawuf. Yang mementingkan zuhud. Perhatian harus dipusatkan pada
tuhan dan alam di balik materi yang akhirnya membawa keadaan umat kurang
mementingkan so’al kemasyarakatan dalam islam. Sebab terutama ialah hancurnya
Baghdad sebagai pusat kemajuan umat Islam dipertengahan abad ke-13. Untuk
mengalahkan disintegrasi yang lebih mendalam, kaum konseratif melihat bahwa
perlu di pertahankan serta keseragaman hidup sosial dari seluruh umat, maka
mereka menolak segala pembaharuan di bidang syari’at dan berpeganng teguh pada
hukum-hukum yang telah di tentukan ulama dulu. Pintu ijtihad mereka tutup.
Muhammad Al-Bahiy, Pemikiran
Islam Modern, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1986),Menurut Iqbal hukum dalam Islam sebenarnya
tidak bersifat statis tetapi berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Pintu
ijtihad tidak pernah tertutup. Pendapat bahwa pintu Ijtihad tidak tertutup di
anut oleh Muhammad Abdul Wahhab. Islam pada hakekatnya dinamisme mengajarkan
Dinamisme demikian pendapat Iqbal. Al-Qur’an senantiasa menganjurkan pemakaian
akal terhadap ayat atau tanda yang terdapat dalam alam seperti matahari, bulan,
pertukaran sian menjadi malam dan sebagainya. Orang yang tidak perduli dan
tidak memperhatikan tanda-tanda akan tertinggal buta terhadap masa yang akan
datang.
Konsep Islam mengenai alam adalah
dinamis dan senantiasa berkembang. Kemajuan serta kemunduran di buat tuhan
sislih berganti diantara bangsa-bangsa yang mendiami bumi ini mengandung arti
dinamisme.
Muhammad Iqbal |
Dalam pembaharuannya Iqbal tidak
berpendapat bahwa baratlah yang harus dijadikan model. Kapitalisme dan imperealisme
barat tidak dapat ia terima. Barat dalam penilainnya banyak dipengaruhi oleh
materialisme dan mulai meninggalkan agama. Yang harus diambil umat Islam dari
barat hanyalah ilmu pengetahuannya.5
Iqbal menulis
kajian filsafat dalam bukunya dengan tema “The Philosophical Test of theRevelations of Religious Experience”. Dalam topic ini, tampak teori Iqbal
tentang filsafat dalam bentuk teori dinamika. Pemikiran Iqbal ini didasari dari
berbagai teori ilmu alam yang telah disampaikan oleh para tokoh dunia
sebelumnya, seperti Einstein, Newton, dan sebagainya. Sehingga Iqbal
berkesimpulan bahwa dunia (pemikiran) ini adalah dinamis.
Lebih lanjut
Iqbal menjelaskan pentingnya arti dinamika dalam hidup. Tujuan akhir setiap
manusia adalah hidup, keagungan, kekuatan dan kegairahan. Teori dinamika Iqbal
ini diawali dengan kesadaran sendiri bahwa kita ini harus bangkit dari
keterpurukan. Konsep sendiri inilah yang menjadi dasar teori dinamika Iqbal.6
B. Tujuan Dinamisme Islam dalam pemikiran Muhammad
Iqbal
Setelah
mengetahui secara teori pemikiran Iqbal
mengenai dinamisme Islam maka dapat diambil pengertian bahwa beberapa tujuan
yang ingin dicapai dari pemikiran dinamisme Islam adalah:
1. Perubahan pemahaman terhadap alam atau kenyataan. Yaitu usaha mengembalikan pemahaman itu kepada pemahaman umat Islam terdahulu, bahwa dunia ini lapangan usaha, gerak, dan pengetahuan manusia. Jadi, ia bukanlah suatu yang harus ditakuti atau dianggap buruk
2.
Pengungkapan beberapa prinsip-prinsip Islam yang semuanya merupakan
faktor-faktor yang mendorong manusia bergerak dan berusaha di alam nyata ini.
3. mengubah
pola pemikiran manusia dari statis kearah yang dinamis.
4. Mengubah pemikiran umat Islam agar sesuai
dengan perkembangan IPTEK dan falsafah modern agar Islam tidak ketinggalan
zaman.
5. Mengubah pemikiran agar mau untuk membuka
pintu Ijtihad, karena menurutnya pintu ijtihad tidak pernah akan tertutup.
Jadi Iqbal dengan
gerakan reformasi pemikiran keagamaan dalam Islam itu, menginginkan kembalinya
kejayaan bagi umat Islam. Kejayaan bukan lantaran mengikuti salah satu filsafat
barat, tapi karena pemahaman yang benar tentang Islam seperti pemahaman
orang-orang muslim pertama.
Pemahaman
yang benar tentang Islam, menurut Iqbal menjadikan alam materi dan alam nyata
bukan suatu yang keji tapi sebagai lapangan perjuangan demi personalitas.
Dengan alam yang realis itu maka kepribadian menjadi kuat, dengan perjuangan
dalam dunia ini ia akan tetap eksis dan abadi. Jadi, keabadian personalitas
menurut Iqbal adalah melalui perjuangan, dengan menundukkan segala rintangan
bukan lari dari padanya.7
C.
Karakter
Berfikir Dinamis
Beberapa karakter atau cara berfikir dinamis
adalah sebagai berikut:
1.
Memilih fenomena berfikir yang kompleks
2.
Mempunyai psikodinamika yang kompleks dan
mempunyai skop pribadi yang luas.
3.
Dalam jugment-nya lebih mandiri
4.
Dominan dan lebih besar pertahanan diri (more
self-assertive )
5.
Menolak supression sebagai komunisme kontrol
D.
Apresesiasi Terhadap Pemikiran Iqbal
Menurut hemat penulis pemikiran Muhammad Iqbal mengenaiDinamisme Islam yang mengarah pada perubahan pola berfikir yang stagnan menuju pola berfikir dinamis mengikuti perkembangan zaman sangat urgen untuk dilakukan.
Menurut hemat penulis pemikiran Muhammad Iqbal mengenaiDinamisme Islam yang mengarah pada perubahan pola berfikir yang stagnan menuju pola berfikir dinamis mengikuti perkembangan zaman sangat urgen untuk dilakukan.
penulis mengapresiasi pemikiran Iqbal agar
tetap dipertahankan dan dikembangkan untuk menjaga Image umat Islam
dimata dunia. Menurut penulis hal ini perlu dilakukan agar umat Islam mampu
bangkit dan maraih masa keemasan kembali sehingga terbebas dari berbagai
penindasan baik secara pemikiran (ghozwul fikr) maupun fisik (material)
Penutup
A.
Kesimpulan
Beberapa abad umat Islam telah
banyak mengalami kemunduran di berbagai bidang, menurut Iqbal hal ini terjadi
karena ada pola berfikir yang salah dalam
berfikir umat Islam. Iqbal muncul
sebagai salah satu sosok pembaharu
pemikiran dalam Islam.
Salah satu argumen yang
dimunculkannya adalah mengenai dinamisme Islam berdasarkan teori dinamika yang
mendorong umat islam untuk berfikir dinamis melakukan perubahan mengikuti
perkembangan, berfikir terbuka dan mengubah
mind set yang telah terdoktrin bahwa
" pintu Ijtihad telah tertutup".
Tujuannya agar umat Islam mampu
berfikir mengikuti perkembangan zaman (perkembangan IPTEK) dan berfkir dinamis.
Catatan Kaki :
1Prof.DR.
Ahmad Syafii Maarif dkk.Rekontruksi Pemikiran Agama dalam Islam.JALASUTRA,Ygyakarta.2002,hlm.13
2Harun
Nasution. Pembaharuan Dalam Islam.PT Bulan Bintang,Jakarta.2003,hlm.183
3Ibid,hlm.
183
4 W.C. Smith. Modern Islam in India .lahore: Ashraf, 1930, hlm.
1115Ibid,hlm.185
6 W.C. Smith. Modern Islam in India .lahore: Ashraf, 1930, hlm. 264
4 W.C. Smith. Modern Islam in India .lahore: Ashraf, 1930, hlm.
1115Ibid,hlm.185
6 W.C. Smith. Modern Islam in India .lahore: Ashraf, 1930, hlm. 264
7 Muhammad Al-Bahiy, Pemikiran
Islam Modern, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1986, hal.264
Daftar Pustaka :
Daftar Pustaka :
Maarif Ahmad Syafii .Prof.DR. dkk.Rekontruksi Pemikiran Agama dalam Islam.JALASUTRA,Ygyakarta.2002.
Harun Nasution. Pembaharuan Dalam Islam.PT Bulan Bintang,Jakarta.2003.
W.C. Smith. Modern Islam in India .lahore: Ashraf, 1930
Muhammad Al-Bahiy, Pemikiran Islam Modern, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1986.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar