DI SUSUN OLEH:
AHMAD ABDUL QISO (11410028)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
Tahun
Akademik 20011-20012
KATA PENGANTAR
Puji syukur dengan tulus di persembahkan
ke hadirat Allah SWT. Dialah Tuhan yang menurunkan agama melalui wahyu yang di
sampaikan kepada Rasul piliha-Nya,
Muhammad SAW. Melalui agama ini terbentang luas jalan lurus yang dapat
mengantarkan manusia kepada kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat.
Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada baginda kita Muhammad SAW. Dia yang telah membawa pencerahan bagi manusia di
zaman yang hancurnya tatanan kehidupan manusia,
menju zaman perubahan kearah yang jauh lebih baik dengan tumbuhya
nilai-nilai sosial, lahirya ilmu pengetahuan dan menuju tatanan kehidupan
manusia yang sesuai dengan syari’at islam yang telah di wahyukan oleh Allaah
SWT. Kepada nabi Muhammad SAW melalalui perantara malaikat Jibril.
Dewasa ini, dirasa sangat penting
untuk setiap orang dapat megetahi
tentang yang namanya pendidikan apalagi bagi orang yang Dewasa, sekarang ini
banyak kegiatan pemberdayaan masyarakat, pelatihan dan penyuluhan menggunakan
prinsip dan metode pendidikan orang dewasa dalam pendidikannya. Oleh kareana
itu, dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan
kegiatan pemberdayana masyarakat, pelatihan dan penyuluhan tersebut, dan dapat
menambanh pengetahuan bagi para pembaca khususnya untu penulis sendiri.
Dalam makalah ini akan di bahas
tentang, Pengertian Pendidikan, Prinsip pendidikan orang dewasa, Proses belajar
mengajar orang dewasa, perencanaan pendidikan orang dewasa, metode pendidikan
orang dewasa dan lain lain.
Sebgai bahan perbaikan, kami
selalu mengharap masukan dari berbagai pihak yang menaruh perhatian terhadap
pendidikan orang dewasa. Saran dari pembaca sangat kami hargai dan akan kami
terima dangan penuh kerendahan hati.
Akhirnya, kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dann mendukung dalam penulisan makalh
ini.
Yogyakarta,
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
-
Cover.......................................................................................................................I
-
KATA
PENGANTAR..................................................................................................II
-
DAFTAR
ISI.............................................................................................................III
-
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
-
BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................2
A. Pengertian
Pendidikan..............................................................................................2
1. Jenis
Pendidikan.....................................................................................................2
2. Pengertian sistem Pendidikan Nasional,
Pendidikan Formal,Nonf.......................2
3. Pengertian Pendidikan Orang Dewasa..................................................................3
B. Prinsif
Pendidikan Orang Dewasa.............................................................................3
1. Hukum Belajar dan Penetapan
Tujuan..................................................................3
2. Mengembangkan Sikap, Edialisme dan
Minat.......................................................4
3. Mengajar Pengetahuan dan Mengembangkan
Kemampuan................................5
4. Mendiskusikan Isu Kontroversial dan Cara
Membentuk Kebiasaan......................6
C. Proses
Belajar Mengajar Orang Dewasa...................................................................6
1.Tahap Proses dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Belajar...............................6
2. Ciri-ciri Belajar, fungsi dan sikap
pendidik.............................................................7
D.
Perencanaan Pendidikan Orang
Dewasa..................................................................8
1. Komponen Perencanaan Pendidikan dan
Perencanaan Partisipasif.....................8
2. Pristiwa Pengajaran dan Rancangan
Pengajaran...................................................9
E.
Metode Pendidikan Orang
Dewasa.........................................................................10
1. Kontinum Proses Belajar sebagai Dasar
Metode POD.........................................10
2.
Pemilihan Jenis , Merencanakan dan Metode
Pertemuan..................................11
3. Penyjian
Formal...................................................................................................11
BAB II
PENUTUP....................................................................................................14
A.
Kesimpulan..............................................................................................................14
B.
Saran-saran.............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu jalan bagi
seseorang untuk dapat mengembangkan keilmuan atau bakat yang ia punyai, karena
hakikatnya setiap manusia itu telah di anugrahi Allah SWT, kelebihan
masing-masing yang satu sama lain berbeda. Oleh karena itu setiap orang itu
harus dapt merasakan yang namanya pendidikan dari kanak-kanak samapai orang
dewasa.
Pendidiakan orang dewasa sangat
berhubungan dengan pendidikan yang laninya seperti pendidikan nonformal,
penyuluhan, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain. Prinsip-prinsip pendidikan
orang dewasa dapat digunakan sebagai dasar acuan bagi kegiatan-kegiatan
tersebut.
Makalah ini akan membahas yang
pertama, menjelaskan pengertian pendidikan yang biasa dilakukan pemerintah,
swasta maupun masyarakat, Sistem pendidikan nasional, pendidikan formal,
nonformal dan informal.
kedua, berhubungan dengan prinsip-
prinsip pendidikan orang dewasa yang terdiri atas, hukum belajar, penetapan
tujuan, memilih materi pelajaran, mengembangkan sikap, idialisme, minat,
mengajarkan pengetahuan, mengembangkan kemampuan menilai atau
memepertimbangkan, dan sebagainya.
ketiga, akan di bahas tentang, Tahap proses belajar,
faktor- yang memepengaruhi belajar, ciri-ciri belajar orang dewasa, suasana
belajar yang kondusif, Fungsi pendidikan, sikap pendididkan, dan faktor yang
memepengaruhi sikap dan fungsi pendidikan.
Keempat, isi makalah ini akan menjelaskan disekitar, komponen
perencanaan pendidikan, perencanaan partisipatif, peristiwa pengajaran,
rancangan pengajaran, Dan terkhir
makalah ini akan membicrakan tentang, kontinum proses belajar sebagai dasar
metode POD, pemilihan jenis pertemuan, merencanakn pertemuan, metode dalam
pertemuan, penyajian formal
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
1. Jenis Pendidikan
Berbagai jenis pendidikan
adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan massal
b.
Pendidikan Masyarakat
c.
Pendidikan Dasar
d.
Pendidikan seumur hidup
e.
Pengembangan Masyarakat
f.
Masyarakat Belajar
g.
Penyuluhan
2.
Pengertian Sistem Pendidiakn Nasional, Pendidikan Formal, Nonformal
dan Informal
a.
Sistem Pendidiakan
nasional
Menurut Undang-undang RI No.20 Tahun
2003 di definisikan:
“Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikn saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional”.
b.
Pendidiakan Formal
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun
2003, pendidikan formal di difenisiakan sebagai berikut”
“Pendidikan
formal adalah jalur pendidikan yang tersrtuktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi”
c.
Pendidikan Nonformal
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun
2003, pendidikan Nonformal adalah:
“Pendidikan nonformal adalah jalur
pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan terstruktur dan
berjenjang”
d.
Pendidikan Informal
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun
2003, pendidikan Informal adalah:
2
“Pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri”
3.
Pengertian pendidikan orang dewasa
Sejak tahun 1920 pendidikan orang
dewasa telah dirumuskan dan diorganisasikan secara sistematis. Pendidikan
dewasa dirumuskan sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk
bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Belajar bagi orang
dewasa behubungan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari
jawabannya.
B. Prinsip Pendidikan Orang
Dewasa
1.
Hukum Belajar dan Penetapan Tujuan
a.
Hukum belajar
- Keinginan belajar
- Pengertian terhadap tugas
- Hukum aosiasi
- Minat, Keuletan, dan intensitas
- ketetapan hati
- Pengetahuan tentang keberhasilan
dan kegagalan
b.
Penetapan Tujuan
-Tujuan umum
Tujuan pendidikan bagi orang dewasa
itu sangat bervariasi tergantung visi dan misi yang menyelenggarakannya.
Sebagai gambaran marilah kita memahami tentang tujuan umum pendidikan di
Amerika Serikat yang disebut Tujuan
Prinsip Utama yang telah mengalami sedikit modifikasi ini adalah sebagai
berikut:
* Kesehatan
* Anggota keluarga yang berguna
* Pekerjaan: bimbingan, latihan, dan
efisiensi ekonomi.
* Pendidikan kewarganegaraan
* Pemanfaatan waktu luang
* Etika
* Penguasaan pengetahuan dasar
- Maksud pendidikan
Di Amerika maksud pendidikan di kenal
dengan The Purpose of Education in
3
American Democracy yang terdiri:
* penyadaran
diri
* hubungan
masyrakat
*
efisiensi ekonomi
* tanggung
jawab warga negara
- Tujuan Khusus
* Harus
ada sasaran
* Harus
menunjukkan perubahan prilaku yang spesifik, jelas, dapat dicapai,
Dapat dodemonsrtasiakan, dan dapat
diukur.
* Harus
mengarah ke tujuan umum
* Biasanya
dinyatakan dalam istiala pengetahuan, pengertian, kemampuan
Keterampilan, minat atau rasa tertarik, penghargaan, idealisme,
penerapan,
Dan
kebiasaan.
2.
Mengembangkan Sikap, Idealisme, dan Minat
a.
Sikap
- seleksi materi
- metode belajar yang digunakan
- aktivitas yang harus dilakukan oleh
peserta
- perlengkapan dan alat yang tersedia
b. idealisme
- idealisme berpikir, berbicara, menulis, dan mendengar
- idealisme kesehatan, kebersihan, kerapian, kekuatan fisik, dan
keindahan
- idealisme terhadap pekerjaan, pengrajin, dan pekerjaan lain
- idealisme sifat, moral, dan kehidupan agama
Prinsif utama
dalam mengajarkan idealisme adalah bachwa peserta didik harus mengetahui
idealisme melalui bacaan, diskusi, pengamatan, dan bimbingan. Dan idealismen
yang harus ditanamkan pada generasi muda Indonesia adalah kejujuran,
kedisiplianan, etos kerja, dan kebersihan yang dirasa belum diresapi
sepenuhnya.
c.
Minat
- Pembimbing atau pendidik harus
menujukkan antusias yang tulus untuk
4
menyukseskan kursus dan kegiatan
pendidikan lain.
- Peserta didik harus diberi
kesempatan untuk mengetahui secara jelas melalui jalan pikirannya sendiri
- Peserta didik harus memperoleh
pengetahuan pokok yang behubungan dengan topik yang dipelajari.
- Pengetahuan yang terkait tersebut
harus dibiarkan berkembang selama kursus
- Rasa tertarik yang tinggi harus di
pertahankan di setiap pertemuan kelompok
- Pendidikan atau pembimbingan harus
membantu peserta didik mengukur kemajuan mereka sendiri
- Pendidik harus menunjukkan rasa
senang terlibat dalam proses belajar mengajar dengan peserta didik.
- Suasa pelajaran pada setiap
pertemuan harus akrab
3. Mengajar pengetahuan dan
Mengembangkan kemampuan
a. mengajar pengetahuan
- kembangkan rasa
rtarik yang kuat dan bertahan lama terhadap suatu objek
secara keseluruhan atau
bagian pentingnya
- dapatkan pengertian sejelas mungkin dari
setiap bagian subjek tersebut.
- tempatkan
proses belajar sejalan dengan poloa pikir peserta sedapat mungk-
In.
- berikan
problema atau pertanyaan yang berhubungan dengan hal-hal yang
Dapat
diterapkan.
-
pertahankan pengetahuan yang telah dipelajari.
- berikan
iliustrasi visual atau gambar tentang apa yang diajarkan.
b.
Mengembangkan kemampuan
-
mengembangkan kemampuan menilai atau mempertimbangkan
-
mengembangkan kemampuan manipulatif atau psikomotor
-
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
5
4.
Mendiskusikan Isu Kontroversial dan cara membentuk kebiasaan
a.
Mendiskusikan isu kontroversial
- pentingnya mendiskusikan isu
kontroversial
Isu kotroversial perlu didiskusikan
dalam suasana demokratis yang dapat mendorong orang memutuskan isu krusial
melalui proses diskusi terbuka dan dengan menggunakan argumentasi bebas.
- kriteria untuk memilih isu
kontroversial
* Apakah isu tersebut penting dan waktunya tepat?
* Apakah isu tersebut menarik perhatian masyarakat?
* Apakah isu tersebut dapat dimengerti oleh masyarakat pada waktu yang
terbatas? Dan lain-lain
- cara mendiskusikan isu
kontroversial
Tahap-tahap yang digunakan
diantaranya adalah sebagai berikut:
* Tentukan isu atau problem secara jelas, beberapa perbedaan pendapat
disebabkan oleh perbedaan definisi.
* Bagi isu tersebut menjadi beberapa segmen. Setujui bersama mengenai
pembatasan isu.
* Buat daftarkemungkinan pemecahan yang diusulkan oleh anggota, dan
lain-lain.
b.
Cara Menbentuk Kebiasaan
- Temukan konsep kebiasaan baru yang
ingin dikembangkan sejelas mugkin.
- Mulailah kebiasaan baru dengan
kemauan yang kuat.
- jangan biarkan pengecualian terjadi
sampai kebiasaan baru tersebut benar-
benar berakar.
- Latihan kebiasaab baru itu pada
setiap kesempatan, walaupun dalam keada-
an sibuk, carilah kesempatan untuk berlatih. Dan lain-lain
C. Proses Belajar Mengajar Orang
Dewasa
1.
Tahap proses belajar dan faktor-faktor yang memepengaruhi
belajar
a.
Tahap prose belajar
Proses
belajar mengajar itu adalah poses pendidikan yang menjadikan seseor-
ang dari
yang tidak tahu menjadi tahu yang trdiri dari proses-proses berikut:
6
- Motivasi
- Perhatian
- Menerima dan mengingat
- Reproduksi
- Generelasi
- Melaksanakan tugas belajar dan
umpan balik
b.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
-Faktor Internal
Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari diri pendidik yan terditi atas:
* Faktor fisik (umur, pendengaran,
penglihatan)
* Faktor nonfisik (Tingkat
aspirasi,bakat dan lain-lain)
2. Ciri-ciri belajar orang dewasa,
fungsi dan sikap pendidik
a.
ciri-ciri belajar orang dewasa
- Motivasi belajar belajar dari
dirinya sendiri
- Orang dewasa belajar jika bemanfaat
baginya
- Orang dewasa akan belajar jika
pendapatnya dihormati
- Perlunya ada saling percaya antara
pembimbing dan peserta didik
- Mengharap suasana belajar yang
menyenangkan dan menantang
- Orang dewasa belajar ingin mengetahui kekurangan dan kelebihannya
- Mengutamakan orang dewas sebagai
peserta didik
- Belajar adalah proses emosional
dan intelektual sekaligus
b.
Fungsi pendidik
- penyebar pengetahuan
- pelatih keterampilan
- perancang pengalaman belajar
- pelancar proses belajar
- sumber belajar (Narasumber)
7
- pemimpin kegiatan belajar
- penjelas tujuan belajar
- tutor simulasi
- fasilitator KEJAR
c. Sikap Pendidik
- belajar dengan suasana hati
awal yang menyenangkan
- tenggang rasa (Empati)
- wajar (jujur, apa adanya, terus terang,
konsisiten dan terbuka)
- respek, mempunyai pandangan positif terhadap
peserta didik meng
- mengakui kehadiran dan menghargai peserta
didil
- membangkitkan keinginan belajar
- tidak suka ngomel, mencela,
mengejek dan menyindir
- mampu mengorganisasikan kelompok belajar
- menerima keterbatasan diri
D. Perencanaan pendidikan orang dewasa
1.
Komponen perencanaan pendidikan dan perecanan partisipatif
a. komponen
perencanaan pendidikan
- Di dalam melakukan perencanaan pendidikan, ada beberapa komponen yang
- Di dalam melakukan perencanaan pendidikan, ada beberapa komponen yang
harus ada didalamnya adalah:
* Peserta didik
* Tujuan belajar
* Sumber belajar (pembimbing)
* Kurikulum
* Organisasi pelaksana
* Kondisi masyarakat setempat
* Kemanfaatan langsung
- Adapun yang perlu diperhatikan didalam melakukan perencanaan, antara lain:
* Penemuan yang telah ada sebelumnya
* Perlunya penelitian keadaan lokasi
8
* Peserta didik
* Tujuan belajar
* Sumber belajar (pembimbing)
* Kurikulum
* Organisasi pelaksana
* Kondisi masyarakat setempat
* Kemanfaatan langsung
- Adapun yang perlu diperhatikan didalam melakukan perencanaan, antara lain:
* Penemuan yang telah ada sebelumnya
* Perlunya penelitian keadaan lokasi
8
* Perkiraan kebutuhan
* Penyusunan skala prioritas
* Penyusunan tujuan dan strategi
* Rancangan implementasi
* Penetapan waktu pelaksanaan, penilaian
b.perencanaan partisipatif
- perencanaan partisipatif adalah:
* Hubungan dengan masyarakat
* Penyusunan skala prioritas
* Penyusunan tujuan dan strategi
* Rancangan implementasi
* Penetapan waktu pelaksanaan, penilaian
b.perencanaan partisipatif
- perencanaan partisipatif adalah:
* Hubungan dengan masyarakat
* Partisipan tertarik, mau belajar dari orang lain. Memiliki kemampuan
intelek-
tual.
* Menggunakan tehnik kerja kelompok
* Ramlan dan pembuatan program
* Mengambil keputusan yang disepakati bersama
- Prosedur perencanaan
partisipatif adalah:
* Menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi tehadap perubahan lingkungan
* Melakukan ramalan, menentukan program tujuan, misi perencanaan dan
* Menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi tehadap perubahan lingkungan
* Melakukan ramalan, menentukan program tujuan, misi perencanaan dan
Prioritas.
* Menspesifikasi tujuan
* Menentukan standar performansi
* Menentukan alat / metode /; alternative pemecahan
* Melakukan implementasi dan menilai serta mengadakan review
* Menentukan standar performansi
* Menentukan alat / metode /; alternative pemecahan
* Melakukan implementasi dan menilai serta mengadakan review
Dalam pelatihan partisipatif,
fasilitator memiliki tugas dengan prosedur:
- Identifikasi kebutuhan
- Identifikasi faktor pendukung
- Merumuskan tujuan pelatihan
- Memilih dan menetapkan isi dan muatan
- Membangun hubungan logis dan mengarah pada tujuan
- Merumuskan materi dan muatan
- Merencanakan dan memperkirakan kebutuhab waktu
- Memikikan dan menyusun langkah-langkah yang tepat
- Memilih dan menggunakan metode
9
- Identifikasi kebutuhan
- Identifikasi faktor pendukung
- Merumuskan tujuan pelatihan
- Memilih dan menetapkan isi dan muatan
- Membangun hubungan logis dan mengarah pada tujuan
- Merumuskan materi dan muatan
- Merencanakan dan memperkirakan kebutuhab waktu
- Memikikan dan menyusun langkah-langkah yang tepat
- Memilih dan menggunakan metode
9
- Menentukan waktu
pelaksanaan
- Mempersiapkan sarana/media belajar lainnya
- Menentukan tempat pelatihan, pengaturan ruangan, dan penyediaan logistic
- Mempersiapkan sarana/media belajar lainnya
- Menentukan tempat pelatihan, pengaturan ruangan, dan penyediaan logistic
penunjang lainnya.
2. Pristiwa dan Rancangan pengajaran
a. Pristiwa pengajaran
a. Pristiwa pengajaran
- Fungsi pengajaran
adalah:
* Memperoleh perhatian peserta didik
* Memberitahu tujuan khusus kepada peserta didik
* Membantu peserta didik mengingat kembali pengetahuan yang telah dimiliki
* Menyajikan materi pelajaran
* Memberi bimbingan belajar
* Memperoleh performansi
* Memberi umpan balik tentang perbaikan performansi
* Menilai performansi peserta didik
* Meningkatkan retensi dan transfer
b. Rancangan pengajaran
- Identifikasi tujuan umum pengajaran
- Melakukan analisis pengajaran
- Identifikasi tingkah laku masukan dan cirri peserta didik
- Merumuskan tujuan performansi
- Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
- Mengembangkan strategi pengajaran
- Mengembangkan dan memilih materi pengajaran
- Merancang dan melakukan evaluasi formatif
- Merevisi bahan pengajaran
- Merancang dan melakukan evaluasi sumatif
* Memperoleh perhatian peserta didik
* Memberitahu tujuan khusus kepada peserta didik
* Membantu peserta didik mengingat kembali pengetahuan yang telah dimiliki
* Menyajikan materi pelajaran
* Memberi bimbingan belajar
* Memperoleh performansi
* Memberi umpan balik tentang perbaikan performansi
* Menilai performansi peserta didik
* Meningkatkan retensi dan transfer
b. Rancangan pengajaran
- Identifikasi tujuan umum pengajaran
- Melakukan analisis pengajaran
- Identifikasi tingkah laku masukan dan cirri peserta didik
- Merumuskan tujuan performansi
- Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
- Mengembangkan strategi pengajaran
- Mengembangkan dan memilih materi pengajaran
- Merancang dan melakukan evaluasi formatif
- Merevisi bahan pengajaran
- Merancang dan melakukan evaluasi sumatif
E.
Metode Pendidikan orang dewasa
1.
Kontinum proses belajar sebagai dasar metode POD
Metode pendidikan orang dewasa sebaiknya dipilih berdasarkan tujuan pendidikan, yang pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Metode pendidikan orang dewasa sebaiknya dipilih berdasarkan tujuan pendidikan, yang pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a.
Menbantu orang menata pengalaman masa lalu yang dimilikinya melalui cara
10
Baru,
seperti konsultasi, latihan kepekaan, dan beberapa jenis latihan manajemen,
yang membantu individu untuk dapat lebih memanfaatkan apa yang telah
diketahuinya.
b. Memberukan
pengetahuan atau keterampilan baru, yakni mendorong idndividu untuk meraih
pengetahuan atau keterampilan yang lebih baik daripada pengetahuan atau
keterampilan yang telah di milikinya.
2. Pemilihan jenis pertemuan
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis pertemuan. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu dalam menentukan jenis pertemuan yang akan dipergunakan dalam suatu program pendidikan orang dewasa.
a. Usaha atau kegiatan apa yang akan diorganisasikan?
b. Tugas apa saja yang akan diselesaikan?
c. Siapa yang menjadi sasarannya?
d. Bagaimana pesan dapat disampaikan sebaik mungkin?
e. Masalah apa saja yang dapat mungkin timbul dalam fengorganisasian pertemuan yang harus dipecahkan?
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis pertemuan. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu dalam menentukan jenis pertemuan yang akan dipergunakan dalam suatu program pendidikan orang dewasa.
a. Usaha atau kegiatan apa yang akan diorganisasikan?
b. Tugas apa saja yang akan diselesaikan?
c. Siapa yang menjadi sasarannya?
d. Bagaimana pesan dapat disampaikan sebaik mungkin?
e. Masalah apa saja yang dapat mungkin timbul dalam fengorganisasian pertemuan yang harus dipecahkan?
Adapun jenis pertemuan, antara lain:
a. Institus (institution)
b. Konvensi
c. Konferensi
e. Lokakarya (workshop)
f. Seminar
g. Kursus kilat
h. Kuliah bersambung
i. Kelas formal
j. Diskusi terbuka
3. Merencanakan dan metode dalam Pertemuan
a. Merencanakan pertemuan
a. Institus (institution)
b. Konvensi
c. Konferensi
e. Lokakarya (workshop)
f. Seminar
g. Kursus kilat
h. Kuliah bersambung
i. Kelas formal
j. Diskusi terbuka
3. Merencanakan dan metode dalam Pertemuan
a. Merencanakan pertemuan
Seseorang harus memikirkan rencana untuk melaksanakan
pertemua, tak peduli jenis pertemuan apa yang digunakan. Oleh karena itu,
perencana harus mengerahkan perhatiannya pada:
- Prapertemuan
11
- Prapertemuan
11
- Penerimaan peserta
- Prosedur pertemuan
- Evaluasi
b. Metode dalam pertemuan
Teknik penting yang dapat digunakan dalam pendidikan orang dewasa.
- Penyajian formal. Semua berlangsung satu arah, dari pembicara kepada peserta.
* Ceramah atau kuliah
* Symposium
* Diskusi panel
* Kolokium (colloquy)
- Teknik diskusi
* Diskusi terbuka
* Diskusi kelompok dengan wakil pimpinan (co-leader)
* Sesi Buzz
* Teknik “Philips 66”
* Tim Pimpinan:
(1) Pimpinan Diskusi
(2)Pengamat Proses
- Prosedur pertemuan
- Evaluasi
b. Metode dalam pertemuan
Teknik penting yang dapat digunakan dalam pendidikan orang dewasa.
- Penyajian formal. Semua berlangsung satu arah, dari pembicara kepada peserta.
* Ceramah atau kuliah
* Symposium
* Diskusi panel
* Kolokium (colloquy)
- Teknik diskusi
* Diskusi terbuka
* Diskusi kelompok dengan wakil pimpinan (co-leader)
* Sesi Buzz
* Teknik “Philips 66”
* Tim Pimpinan:
(1) Pimpinan Diskusi
(2)Pengamat Proses
(3) Notulen
(4) Narasumber
(4) Narasumber
* Tim pendengar
* Bermain peran (role playing)
* Skit derama
* Curah pendapat (brainstorming)
* Curah pendapat (brainstorming)
* Diskusi informal
* Debat
* Diskusi mangkuk ikan (fishbowl discussion)
* Teknik kelompok nominal
* Forum:
(1) Forum kiliah
(2) Forum simposium
(3) Forum panel
12
- Demonstrasi dan Laboratorium
*Demonstrasi metode (cara)
* Demonstrasi hasil
* Prosedur laboratorium
- Widyawisata (karyawisata)
* Demonstrasi hasil
* Prosedur laboratorium
- Widyawisata (karyawisata)
- Audiovisual
- Komunikasi Tertulis
d. Penyajian formal
Penyajian formal yang asli adalah penyajian yang bersifat searah dari pembicara kepada peserta tanpa ada umpan balik dari pesera kepada pembicara. Penyajian formal tersebut terdiri atas:
- Komunikasi Tertulis
d. Penyajian formal
Penyajian formal yang asli adalah penyajian yang bersifat searah dari pembicara kepada peserta tanpa ada umpan balik dari pesera kepada pembicara. Penyajian formal tersebut terdiri atas:
- Ceramah atau kuliah
- Simposium
- Diskusi panel
- Kolokium
- Variasi penyajian formal
13
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia dikenal
dengan sistem pendidikan nasional yang dilaksanakan melaui tiga jalur
pendidikan, yaitu pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan
formal.
Ada
beberapa definisi pendidikan orang dewasa, antara lain menurut UNESCO, Bryson,
dan Reeves, et al. Rangkuman dari definisi tersebut menghasikan pengertian
pendidikan orang dewasa sebagai berikut. Pendidikan bagi orang dewasa yang
menggunakan sebagian waktunya dan tanpa di paksa ingin meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan mengubah sikapnya dalam rangka pengembangkan
dirinya sebagai indvidu dan meningkatkan partisipasi dalam pengemangan sosial,
ekonomi, dan budaya secara seibang dan utuh.
Didalam
makalah ini penulis mencoba untuk membahas tentang pendidikan orang dewasa
mulai dari pengertiam pendidikan, prinsip pendidikan orang dewasa, proses
belajar mengajar orang dewasa, perencanaan pendidikan orang dewasa, dan metode
pendidikan orang dewasa. Walau dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna,
mulai dari metode penyusunan, materi yang dibahas, reperensi dalam pembuatan
makalah, dan lain-lain.
Kita juga
harus mengetahui bahwa setiap orang itu sebenarnya sudah di anugrahkan Allah
kelebihan masing-masing yang setiap orang pasti berbeda-beda, dalam hal ini
pendidkan mempunyai peran yang sangat besar bagi seseoerang untuk dapat
mengapresiasikan potensi yang ia miliki.
B.
Saran-saran
- Marilah kita semua berkeyakinan bahwa pada diri
setiap manusia itu mempunyai potensi masing-masing, yang dapat di kembangkan
melalui pendidikan.
- Marilah kita memahami dengan benar hakikat
pendidikan bagi jati diri kita sendiri dan
bagi orang lain.
- Marilah kita mengapresiasikan dilapangan bahwa
setiap orang itu wajib merasakan pendidikan dari anak-anak, remaja, dan dewasa,
agar semua warga nagara kita tidak ada lagi yang buta huruf.
14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar